Pages

Selasa, 20 November 2012

LKBB dalam Paskibraka


a.      HALUAN KANAN/ KIRI
·     Pasukan dalam keadaan bershaf.
·     Fungsi Haluan adalah merubah arah pasukan tanpa merubah keadaan pasukan.
·     Penjuru sebagai patokan/ poros.
·     Pasukan maju sambil jalan ditempat secara perlahan-lahan menempuh arah 900 ke kanan/ kiri lengan tidak dilenggang.
·     Haluan kanan penjurunya adalah banjar paling kanan shaf terdepan Haluan kiri penjurunya adalah banjar paling kiri shaf terdepan.
·     Pergerakan pasukan harus lurus seperti daun pintu dengan cara melirik barisannya (kepala tetap lurus kedepan).
·     Penjuru bebas untuk menengok kiri/ kanan, bila pergerakannya sudah selesai dan barisan sudah lurus, maka dia berteriak LURUS !!
·     Perputaran pasukan semakin jauh bila makin menjauhi penjuru.
·     Diam ke diam
·     Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus memberikan aba-aba HENTI = GERAK, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah.
·     Setelah ditambah satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
·     Diam ke jalan
·     Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus memberikan aba-aba MAJU = JALAN, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah, pasukan langsung maju langkah biasa.
·     Jalan ke jalan
·     Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan haluan.
·     Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus memberikan aba-aba  MAJU = JALAN, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah, pasukan langsung maju langkah biasa.
·     Jalan ke diam
·     Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan haluan.
·     Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus memberikan aba-aba HENTI = GERAK, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah.
·     Setelah ditambah satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
MELINTANG KANAN/ KIRI
·     Pasukan dalam keadaan berbanjar.
·     Fungsi melintang adalah merubah bentuk pasukan (dari banjar jadi shaf) tanpa merubah arah pasukan.
·     Melintang itu dibagi menjadi dua wilayah dunia, wilayah kiri dan wilayah kanan.
·     Melintang kanan artinya melakukan gerakan PBB di daerah sebelah kanan kita, jadi teknis gerakannya adalah melakukan hadap kanan terlebih dahulu lalu haluan kiri.
·     Melintang kiri artinya melakukan gerakan PBB di daerah sebelah kiri kita, jadi teknis gerakannya adalah melakukan hadap kiri diteruskan haluan kanan.
·     Aba-aba yang dipakai :
·     Diam ke diam : MELINTANG KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Diam ke jalan : MELINTANG KANAN/ KIRI MAJU = JALAN.
·     Jalan ke jalan : MELINTANG KANAN/ KIRI MAJU = JALAN.
·     Jalan ke diam : MELINTANG KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Untuk aturan berhenti ataupun maju setelah penjuru memberikan isyarat lurus sama dengan aturan pada haluan.

b.      ABA-ABA
·     Adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
·     Kaidah aba-aba
1.     Harus dilafalkan dengan JELAS.
2.     Harus diucapkan dengan TEGAS.
3.     Harus diucapkan dengan KERAS.
4.     Ucapannya harus BERIRAMA (tidak seenaknya)
5.     Ucapannya harus BERJEDA (ada antara, jarak).
·     Jenis aba-aba
·     Aba-aba petunjuk
      Digunakan hanya jika perlu , untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/ pelaksanaan.
      Contoh : Kepada Pembina Upacara-HORMAT = GERAK
                     Untuk perhatian-ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK
                     Peleton 7 SIAP = GERAK
·     Aba-aba PERINGATAN
      Inti peringatan yang cukup jelas, untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
      Contoh   : LENCANG KANAN = GERAK
                      DUDUK SIAP = GERAK
                      ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK
·     Aba-aba PELAKSANAAN
      Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba peringatan.
·     GERAK = Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
      Contoh : JALAN DITEMPAT = GERAK
                    SIAP =  GERAK HORMAT KANAN = GERAK
·     JALAN = Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
      Contoh : DUA LANGKAH KEDEPAN = JALAN
                     HALUAN KANAN/ KIRI  = JALAN               
      (Apabila dibatasi jaraknya, maka tidak pakai kata maju)
                     MAJU = JALAN
                    HALUAN KANAN/ KIRI MAJU = JALAN
      (Apabila tidak dibatasi jaraknya, maka pakai kata maju)
·     MULAI = Untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
      Contoh : HITUNG = MULAI
                    BERSHAF KUMPUL = MULAI
·     Yang harus diperhatikan dalam memberi aba-aba
·     Waktu memberi aba-aba pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, kecuali dalam keadaan yang tidak mengizinkan untuk melakukan itu.
·     Apabila aba-aba itu berlaku juga bagi si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan dan tidak menghadap pasukan.
      Contoh : Kepada Pembina Upacara- HORMAT = GERAK. Pemberi aba-aba bersama-sama dengan pasukan melakukan gerakan menghormat. Aba-aba TEGAK = GERAK diberikan si komandan dalam keadaan sedang memberi hormat.
·     Untuk aba-aba perubahan langkah dalam keadaam berjalan, tidak perlu menggunakan kata MAJU.
      Contoh : LANGKAH TEGAP/ BIASA = JALAN.
·     Untuk beberapa aba-aba perubahan arah dalam keadaan berjalan memakai kata MAJU, karena ada aba-aba HENTI, demikian pula sebaliknya tidak memakai kata MAJU, karena tidak ada aba-aba HENTI.
      Contoh : BALIK KANAN MAJU = JALAN
                     HADAP KANAN/ KIRI MAJU = JALAN
                    BELOK KANAN/ KIRI = JALAN
·     Aba-aba yang menunjukan arah harus memakai kata penghubung “ KE”
      Contoh : 4 LANGKAH KE KA/ KI/ DEPAN/ BELAKANG.
·     Apabila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANGI.
      Contoh : LENCANG KANAN – ULANGI—SIAP = GERAK
·     Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
·     Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar kecilnya pasukan.
·     Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara yang “dihentakkan”.
·     waktu antara aba-aba peringatan dan aba-aba  pelaksanaan diperpanjang sesuai dengan besar kecilnya pasukan dan atau tingkatan pasukan (konsentrasi perhatian).
·     Dilarang memberikan keterangan-keterangan lain disela-sela aba-aba pelaksanaan.
c.       BELOK KANAN/ KIRI
·     Pasukan dalam keadaan berbanjar.
·     Dari diam ke jalan
·     Aba-aba : BELOK KANAN/ KIRI MAJU = JALAN.
·     Aba-aba JALAN si penjuru langsung jalan ditempat sambil mengarah  ke kanan/ kiri secara perlahan.
·     Rekan dibelakangnya (banjar paling dalam/ banjar kesatu) jalan ditempat sambil merapat ke depan.
·     Hitungan setelah aba-aba
      Hitungan 1-6        Jalan ditempat
      Hitungan 7          Melangkah kaki kiri
      Shaf berikutnya ditambah dua dari rekan didepannya.
·     Banjar kedua melangkahkan kaki biasa.
·     Banjar paling luar (Banjar ketiga) melangkahkan kaki biasa dengan langkah kaki yang diperlebar
·     Pergerakan belok kanan/ kiri ini seperti daun pintu.
·     Dari jalan ke jalan
·     Aba-aba : BELOK KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada saat kaki kanan/ kiri jatuh ditanah, setelah ditambah satu langkah, penjuru mulai jalan ditempat dan berputar 900 ke kanan/ kiri.
·     Bila aba-aba jatuh di kaki kiri, maka hitungan 6, bila jatuh di kaki kanan hitungan 7, dengan cara langsung jalan ditempat, bukan ditambah satu langkah.
·     Shaf dan banjar harus tetap lurus, dengan cara melirik ke kanan/ kiri.
d.      DUA KALI BELOK KANAN/ KIRI
·     Pasukan dalam keadaan berbanjar.
·     Posisi/ pergerakan pasukan seperti ketika melakukan belok kanan, hanya saja pasukan melakukannya dua kali
·     Dari diam ke jalan
·     Aba-aba :  DUA KALI BELOK KANAN MAJU = JALAN.
·     Hitungan setelah aba-aba (Khusus untuk banjar penjuru)
      Hitungan 1-6        Jalan ditempat
      Hitungan 7          Melangkah kaki satu kali
      Hitungan 8-12      Jalan ditempat
      Hitungan 13                        Melangkah kaki langsung maju
      Shaf berikutnya ditambah dua dari rekan didepannya.
·     Banjar kedua melangkahkan mengikuti arus banjar kesatu, bergerak setengah lingkaran dengan langkah biasa.
·     Banjar paling ketiga sama dengan langkah yang diperlebar.
·     Dari jalan ke jalan
·     Aba-aba : DUA KALI BELOK KANAN/ KIRI = JALAN.
·     Hitungan seperti diatas dikurangi Saturday
·     Bila aba-aba jatuh di kaki kanan, maka hitungannya seperti pergerakan dari diam ke jalan.
·     Banjar kedua dan ketiga sama dengan diatas.
PBB VII
e.       BUKA/ TUTUP BARISAN
·     Terbagi atas dua, PBB Baku dan Variasi.
·     Dalam PBB Baku, Buka/ Tutup barisan, pasukan datang dalam keadaan tidak berjalan, diam, dengan bentuk pasukan berbanjar.
      Aba-aba :BUKA BARISAN = JALAN.
·     Ketika ada aba-aba diatas, maka banjar kesatu dan ketiga bergeser satu langkah ke kanan/ kiri, sedangkan banjar kedua (yang tengah diam).
·     Aba-aba TUTUP BARISAN = JALAN, maka banjar kesatu dan banjar ketiga bergeser untuk menutup, banjar tengah diam.
·     Dalam PBB Variasi, Buka/ Tutup barisan pergerakan pasukan dalam keadaan berjalan, yaitu:
·     Dari diam ke jalan, aba-abanya BUKA BARISAN MAJU = JALAN.
·     Dari jalan ke jalan, aba-abanya BUKA BARISAN = JALAN.
·     Ketentuan pergeseran (membuka/ menutup) sama seperti diatas.
f.        TIAP-TIAP BANJAR 2 KALI BELOK KANAN
·     Pasukan dalam keadaan langkah biasa, melakukan pergerakan berputar setengah lingkaran.
·     Diam ke jalan
·  Aba-aba :  TIAP-TIAP BANJAR 2 KALI BELOK KANAN MAJU = JALAN.
·     Hitungan setelah aba-aba
      Hitungan 1-8        Jalan ditempat.
      Hitungan 9          Melangkahkan kaki langsung maju
Shaf berikutnya ditambah dua dari rekan didepannya.
§  Jalan ke jalan
·     Aba-aba  : TIAP-TIAP BANJAR 2 KALI BELOK KANAN = JALAN
·     Hitungan seperti diatas kurangi satu.
·     Bila aba-aba jatu di kaki kanan, maka hitungannya seperti pergerakan dari diam ke jalan.

0 komentar:

Posting Komentar